Jumat 08 Sep 2023 05:51 WIB

Dua Kapal Nelayan Trenggalek Diterjang Ombak, Delapan ABK Hilang

Perahu mereka dihantam ombak sebanyak lima kali.

Tim SAR gabungan dan perahu nelayan melakukan pencarian korban kapal tenggelam (ilustrasi)
Foto: Antara/Seno
Tim SAR gabungan dan perahu nelayan melakukan pencarian korban kapal tenggelam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Sebanyak delapan anak buah kapal (ABK) dilaporkan hilang setelah dua kapal nelayan yang berangkat dari Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, Trenggalek, mengalami kecelakaan laut akibat badai dan terdampar di Pantai Gayasan, pesisir selatan Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

 

Koordinator Pos SAR Trenggalek, Yoni Fariza, Kamis, mengatakan, insiden kecelakaan laut di perairan selatan perbatasan Blitar-Tulungagung itu terjadi pada Rabu (6/9/2023) petang sekitar pukul 20.00 WIB. "Informasi sementara karena cuaca buruk," kata Yoni.

 

Selain delapan ABK yang hilang, 15 ABK kapal lain yang berhasil selamat dan kini dievakuasi ke darat. Ia menjelaskan saat itu 23 ABK mencari ikan di Perairan Gayasan dengan menggunakan dua perahu yaitu perahu induk kapal motor Mandala dan perahu kecil Jonson.

 

Mereka berangkat dari Pelabuhan Prigi pada Rabu (6/9) sekitar pukul 16.00 WIB dan tiba di perairan Blitar sekitar pukul 20.00 WIB. "Saat itu mereka mendapatkan tangkapan ikan kurang lebih 500 kilogram," katanya.

 

Selang satu jam kemudian, tiba- tiba cuaca memburuk dan berkabut tebal. Sebenarnya, kata dia,  dua rombongan nelayan itu hendak pulang ke Prigi dengan menyusuri pesisir.

Namun karena kabut tebal membuat jarak pandang mereka terbatas, sehingga tiba-tiba kapal dihantam ombak. "Menjelang dini hari kemarin, kondisi cuaca buruk dan berkabut membuat jarak pandang menjadi terbatas," ujar dia.

 

Perahu mereka dihantam ombak sebanyak lima kali dan sekali hantaman perahu mereka pecah. Perahu mereka dihantam ombak lagi hingga terdampar ke pantai kurang lebih berjarak 300 meter dari bibir pantai.

 

Dalam peristiwa itu kapal induk terdampak dengan sejumlah kerusakan, sementara perahu Jonson yang ada di belakangnya terbalik. Sebanyak 15 ABK yang selamat, kata dia, segera menepi.

Kemudian sekitar pukul 05.00 WIB menjumpai petani di ladang dan meminta pertolongan, yang kemudian dibawa ke puskesmas terdekat karena kondisi mereka rata-rata kelaparan dan kedinginan, serta sejumlah luka akibat benturan.

 

Saat ini, kata dia, Basarnas Pos SAR Trenggalek telah diterjunkan ke lokasi kejadian untuk proses pencarian. "Dari Basarnas sudah menerjunkan satu tim ke Blitar. Kemudian himpunan nelayan Prigi juga ke lokasi untuk membantu proses pencarian," katanya.

 

Untuk posko pencarian dibuka di dua titik. Pertama posko informasi di Mako Polairud Trenggalek dan posko lapangan di Pos Kamladu di Tambakrejo Blitar.

 

Dari informasi yang dihimpun, delapan ABK itu dari kapal induk Mandala empat orang dan kapal Konson empat orang. Kapal mandala dinakhodai Sugianto, sementara kapal belakangan dinakhodai Maimo.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement